welcome to our blog! Happy browsing

Jumat, 27 September 2013

TI vs Education

0 komentar
Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik! Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
» Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
» Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dankapan saja,
» Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,
» Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja,
» Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
» E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
» Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
» Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. (Rosenberg 2001; 28)
Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb.
Perkembangan Pendidkan di Era Globalisasi.
Kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah antar pakar dan juga dengan mahasiswa. Padahal dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
http://uir.ac.id/wp-content/plugins/jquery-image-lazy-loading/images/grey.gif
Di dalam bidang penelitian juga diperlukan Sharing information agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Sebuah aplikasi baru bagi Internet yaitu Virtual university. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan di Indonesia. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia adalah akses-akses :
» Perpustakaan;
» Pakar;
» Kegiatan kuliah dilakukan secara online;
» Tersedianya layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
» Tersedianya fasilitas mesin pencari data;
» Tersedianya fasilitas diskusi;
» Tersedianya fasilitas direktori alumni dan sekolah;
» Tersedianya fasilitas kerjasama.


Continue Reading...

Pendidikan berbasis Teknologi Informasi

0 komentar
Seperti yang kita tahu bahwa internet adalah jaringan komputer untuk keperluan komunikasi dan informasi. Sebuah komputer dalam satu jaringan internet, berkomunikasi tanpa mengenal batas daerah, juga waktu. Informasi yang ada di internet dapat berupa suara, gambar,video, dan juga teks. Perkembangan internet memberikan peranan yang sangat berarti seperti saat ini. Kemajuan teknologi informasi kini telah mengubah cara masyarakat menghabiskan waktu dan cara mengerjakan sesuatu.
Dunia pendidikan termasuk yang paling diuntungkan dari kemajuan TI karena memperoleh manfaat yang luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi-materi pembelajaran berkualitas seperti literatur, jurnal, dan buku, sampai membangun forum-forum diskusi ilmiah, semua itu dapat dengan mudah dilakukan dan tanpa mengalami hambatan berarti karena setiap individu dapat melakukannya sendiri. Hal tersebut telah memberikan warna dalam sistem pendidikan dunia, yang dikenal dengan berbagai istilah e-learning, distance learningonline learningweb based learningcomputer-based learning, dan virtual class room, dimana semuanya mengacu pada pengertian yang sama yakni pendidikan berbasis teknologi informasi.
Pendidikan berbasis TI merupakan suatu sistem pendidikan dimana proses belajar-mengajar berlangsung dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dalam sistem ini interaksi antara pengajar (guru) dan peserta (murid) ajar tidak harus saling bertatap muka (bertemu) secara fisik seperti halnya dalam sistem pendidikan konvensional, mereka bertemu dalam ruang teknologi informasi (internet) dengan memanfaatkan suatu media yang disebut komputer.
Materi pembelajaran, buku berubah menjadi informasi digital pada sistem pembelajaran berbasis TI. Karena perubahan tersebut, mereka tidak harus bertatap muka secara fisik, proses belajar mengajar berubah. Dalam pendidikan berbasis TI Pengajar dan peserta harus sama-sama menguasai teknologi informasi yang digunakan didalam pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat berlangsung.
Kemajuan teknologi Informasi dan Komusikasi yang telah menginfeksi di segala bidang, tidak terkecuali untuk dunia pendidikan. Untuk menggapai sekolah berbasis TI tidak hanya siswa, para guru-gurupun wajib menguasai IT khususnya pada proses pembelajaran
Disamping karena harus mengubah cara proses belajar mengajar pengajar dan peserta, investasi yang besar dalam menyediakan insfrastruktur TI yang memadai agar proses pembelajaran dapat berlangsung, juga menjadi masalah tersendiri.
Pendidikan berbasis TI kemudian mengambil bentuk-bentuk yang lebih sederhana untuk mengurangi beratnya implementasi secara murni, seperti menggunakan jaringan intranet (intranet adalah jaringan komputer lokal yang merupakan bentuk miniatur dari internet) dan menggunakan media CD-ROM.
Proses pembelajaran pada jaringan lokal intranet memiliki karakteristik hampir sama dengan proses pembelajaran pada jaringan internet, hanya saja dilakukan dalam satu ruangan atau dalam satu gedung atau dalam area yang lebih luas.
Sekolah Berbasis Tekhnologi Informasi
Sekolah berbasis TI memiliki cakupan yang lebih luas dari pendidikan berbasis TI. Kalau pada pendidikan berbasis TI yang disasar hanya proses belajar mengajar, maka pada sekolah berbasis TI selain proses belajar mengajar, ada hal-hal lain yang juga disentuh dengan TI.
Sistem informasi pendidikan adalah sistem untuk mengelola data-data pendidikan, sistem informasi administrasi mengelola data administrasi dan keuangan sekolah, sistem informasi perpustakaan mengelola data-data buku dan literatur di perpustakaan, dan sistem monitoring berbasis SMS adalah sistem untuk memantau jam masuk dan pulang sekolah murid dengan memadukan teknologi SMS dan sidik jari. Sistem monitoring sangat berguna bagi orang tua (keluarga) murid. Semua sistem tersebut berguna untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan sekolah dan sistem pendidikan berbasis TI.
Media Pembelajaran Berbasis TI
Internet
Internet adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena perkembangan internet kemudian muncul model-model e-learning, distance learning, web base learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya.
Mobile Phone
Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telpon seluler, hal ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon seluler yang pesat. Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui telpon seluler.
CD-ROM/Flash Disk


Media CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi jaringan internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam media tersebut, kemudian dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD-ROM/flash disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling sederhana dan paling murah.
Continue Reading...

Contoh Alat TI yang digunakan dalam Pendidikan

0 komentar
      Teknologi Informasi dalam bidang pendidikan sangatlah penting karena TI merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam pengajaran, contohnya yaitu Proyektor.
A.  Pengertian Proyektor
Proyektor adalah sebuah alat untuk menampilkan gambar di sebuah layar proyeksi atau permukaan serupa. Pengertian lainnya adalah alat optik yang digunakan untuk memproyeksikan gambar pada sebidang layer.
B.  Kegunaan Proyektor
Dengan menggunakan proyektor, informasi yang akan di sampaikan dapat diproyeksikan ke layar sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan, dan lain-lain akan menjadi lebih besar dan lebih jelas di lihat. Proyektor digital ini banyak dicari untuk :
·      Digunakan dalam sebuah presentasi baik dalam kelas maupun meating suatu pekerjaan.
·      Seseorang dapat mengontrol suatu data yang ingin ditampilkan.
·      Mempermudah audiens dalam melihat suatu laporan.
·      Keperluan pendidik.

C.  Jenis-Jenis Proyektor
Berikut ini terdapat beberapa jenis proyektor yang digunakan :
            a)    Proyektor digital
Proyektor digital adalah peralatan teknologi modern. Ini digunakan untuk mengkonversi data gambar secara langsung dari komputer ke sebuah layar melalui sistem lensa.
Add caption

b)    Proyektor LCD
Proyektor LCD adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar.
Add caption

c)  Proyektor CRT
CRT atau sering disebut juga dengan Katoda Ray Tube yang memanfaatkan Proyektor kuno tabung gambar yang telah digunakan pada TV konvensional selama beberapa dekade. Dengan jenis proyektor ini, tiga CRT, plus lensa pembesar, digunakan untuk melemparkan sebuah gambar ke layar. Para CRT digunakan untuk memproyeksikan warna utama, merah, biru dan hijau. Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT, membuat proyektor ini lumayan besar dan berat.
Add caption


d)  Proyektor DLP (Digital Light Processing)

            Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar.
Add caption
e)  Proyektor LCOS
            Teknologi LCOS lebih mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi ini diperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel.




Proyektor di atas merupakan proyektor yang biasa di gunakan para pemateri untuk menyampaikan materinya. Demikianlah uraian sedikit tentang proyektor, jika ada kritik maupun saran silahkan coment. J
Continue Reading...

Dampak Teknologi Informasi dalam Pendidikan

0 komentar
Sering kita melihat penyimpangan di dunia teknologi informasi seperti persebaran dan pembuatan video porno, ini seperti sebuah bom yang meledak yang bisa mengguncang nusantara khususnya dunia pendidikan. Hal ini mengakibatkan Menteri Pendidikan Nasional (MENDIKNAS) harus bekerja super keras untuk mencari jalan pemecahan masalah ini. Di tengah ketidakmampuan birokrasi dan para guru kita dalam mendesain dan mengajarkan dokumen tertulis kurikulum secara benar, kasus video porno ini jelas merupakan peringatan terhadap jajaran Kementrian Pendidikan Nasional untuk lebih inovatif dan kreatif dalam mendistribusi kebutuhan terhadap setiap mata pelajaran yang dipelajari siswa-siswi di sekolah.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang tak terbendung, jenis kebijakan dari Mendiknas perlu dilakukan dengan serius, apabila masalah tersebut tidak bisa dipecahkan dan menemukan jalan keluar, maka hal ini dapat mengubah struktur budaya masyarakat akan mempercepat terjadinya proses inflitrasi budaya satu ke budaya lainnya secara intensif dan dapat menyebabkan terjadinya penghapusan budaya secara perlahan-lahan. Dapat dibayangkan betapa berat dan sulitnya Mendiknas melakukan riset tentang kekhawatiran pengaruh tayangan berbasis teknologi informasi terhadap pendidikan merekomendasikan langkah-langkah metodologis proses belajar-mengajar, pro-active social skills seperti resolusi konflik dan metode cooperative learning. Jika hal itu lalai di bangun, keruntuhan citra pendidikan di Indonesia akan semakin menjadi-jadi, tidak hanya kerusakan di bidang akademis, tetapi dalam waktu bersamaan juga terjadi kerusakan moral secara besar – besaran.
Selain itu kita juga dapat memanfaatkan kegiatan positif, seperti halnya menghidupkan kesadaran kritis para pendidik untuk memaksimalkan bentuk-bentuk tayangan dalam proses belajar-mengajar. Salah satu penyebab keruntuhan dunia pendidikan dikarenakan bentuk penyimpangan dari teknologi informasi, Hasil riset menunjukkan dampak tayangan televisi, film, dan penyebaran video porno melalui internet juga menambah terjadinya praktek kekerasan, dan hura-hura seperti di sinetron.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang tak terbendung, jenis kebijakan dari Mendiknas perlu dilakukan dengan serius, apabila masalah tersebut tidak bisa dipecahkan dan menemukan jalan keluar, maka hal ini dapat mengubah struktur budaya masyarakat akan mempercepat terjadinya proses inflitrasi budaya satu ke budaya lainnya secara intensif dan dapat menyebabkan terjadinya penghapusan budaya secara perlahan-lahan. kita juga dapat memanfaatkan kegiatan positif, seperti halnya menghidupkan kesadaran kritis para pendidik untuk memaksimalkan bentuk-bentuk tayangan dalam proses belajar-mengajar.
Meskipun dunia internet penyebab penyebaran video-video terlarang yang merusak generasi muda, di lain pihak dunia internet apabila di gunakan di jalan yang benar dapat memberikan dampak-dampak positif seperti halnya kemauan guru untuk melakukan browsing bersama siswanya dalam mencari film dan video pembelajaran melalui Youtube.com. Jutaan film setiap hari dibuat serta dirilis ke dalam Youtube.com, tetapi jika hal itu diniatkan sekaligus digunakan untuk tujuan pembelajaran, bisa dipastikan anak-anak akan senang untuk berbagi perspektif.
Dengan demikian, kita perlu meniati kegiatan yang kita lakukan agar kita dapat memperoleh hal-hal yang positif bukan sebaliknya. Artikel ini dibuat sebagai referensi dan acuan untuk mengembangkan IPTEK khususnya di dunia pendidikan
Continue Reading...

Peranan TI dalam Bidang Pendidikan

0 komentar



Arti TI bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Setiap sistem sekolah harus bersifat moderat terhadap teknologi yang memampukan mereka untuk belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Teknologi Informasi dan komunikasi yang menjadi kunci untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih baik.
Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sbgai alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan TI untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. TI sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk merataan pendidikan di bumi Nusantara, sebab TI yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit tentunya di harapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin di Indonesia.



terdapat 6 peran TI dalam bidang pendidikan, antara lain:
  • TI sebagai skill dan kompetensi
Pennggunaan TI harus proporsional maksudnya TI bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing
  • TI sebagai Infrasruktur pembelajaran
  1. Tersedianya bahan ajar dalam format digital
  2. Belajar dimana saja dan kapan saja
  • TI sebagai sumber bahan belajar
  1. Ilmu berkembang dengan cepat
  2. Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
  3. Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
  4. Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
  5. Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama
  • TI sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran

  1. Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks duia nyata
  2. Memberikan ilustrasi sebagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
  3. Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pegetahuannya secara lebih luas dan mandiri
  4. Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
  5. Rasio antara pengajar dan peserta didik segingga menentukan proses pemberian fasilitas
  • TI sebagai pendukung manajemen pembelajaran
  1. Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
  2. Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder pengelolaan back office yang kuat
  3. Orang merupakan sumber daya yang bernilai
  • TI sebagai sistem oendukung keputusan
  1. Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
  2. Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
  3. Profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah


Continue Reading...

Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Bidang Pendidikan

0 komentar

Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Bidang Pendidikan




Teknologi informasi mengalami perkembangan yang amat pesat dan secara fundamental telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan inovasi penyelenggaraan pendidikan di berbagai negara.
Bahkan terdapat tekanan TI yang sangat besar terhadap sistem pendidikan secara global karena: (i) teknologi yang berkembang menyediakan kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan manajemen pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah, (ii) hasil belajar siswa yang spesifik dapat diidentifikasi dengan pemanfaatan teknologi baru tersebut, dan (iii) TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

Sejumlah negara telah mengintegrasikan TI dalam perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan nasionalnya. Singapura, misalnya, telah menerapkan teknologi informasi interaktif pada sistem persekolahan dengan rasio satu komputer dua siswa. Sistem jaringan dibangun untuk menghubungkan pendidikan, dunia internasional, dunia industri berteknologi tinggi, dan dunia kerja. Ringkasnya, beberapa negara telah mengubah kultur pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kegiatan belajar dan bekerja di sekolah.Peralihan kultur yang dimaksud di atas hanya bisa terjadi kalau komunitas pendidikan memiliki komitmen yang kuat untuk memanfaatkan TI.

Kelompok komunitas tersebut adalah para praktisi pendidikan baik yang berkaitan dengan manajemen maupun proses belajar mengajar pada semua tingkatan dan unit pendidikan, yang terdiri atas guru, dosen, instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf administrasi, dan pejabat dalam lingkungan departemen pendidikan. Yang tak kalah pentingnya adalah para subjek pendidikan dari semua jenjang yang terdiri atas siswa dan mahasiswa. Dalam konteks ini, pemanfaatan TI harus direalisasikan untuk (a) pengelolaan pendidikan melalui otomasi sistem informasi manajemen dan akademik berbasis TI, dan (b) sistem pengelolaan pembelajaran baik sebagai materi kurikulum, suplemen dan pengayaan maupun sebagai media dalam proses pembelajaran yang interaktif serta sumber-sumber belajar mandiri yang inovatif dan menarik. Dengan kata lain, pendayagunaan TI dalam manajemen pendidikan dan proses pembelajaran bertujuan untuk menfasilitasi penyelenggara dan peserta pendidikan guna mendorong peningkatan kualitas pendidikan.

Continue Reading...

Dampak TI dalam Pendidikan

0 komentar


       Tahukah kita selain membawa manfaat yang besar, Teknologi Informasi (TI) juga mempunyai pengaruh buruk yang besar pula pada perkembangan generasi anak bangsa. Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat ini antara lain :
  1. Komputer
  2. Handphone
  3. MP4 player
  4. Game Console
  5. Media tontonan seperti Televisi dan Film
     Namun kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya yaitu pengaruh buruk Teknologi Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan deengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.

     Pengaruh Buruk  Lewat Internet

Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga akan terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat menggunakan internet.
        Pengaruh Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer
Kecanduan bermain komputer dapat memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia remaja diharapkan anak sudah dapat mengatur waktu dengan baik.
      Permasalahan dan Solusi internet dalam dunia Pendidikan
Kendala bidang pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses oleh peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti perpustakaan online, jurnal online, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari berbagai situs yang ada dalam dunia internet. Mahasiswa bisa mencari apapun yang berkaitan dengan materi perkuliahan disampaikan dosen di kelas, untuk membandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan kejelasan dan pemahaman mendalam.
Permasalahan selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah kekurangan informasi dan referensi akibat terbatasnya jumlah sarana belajar. Ketersediaan buku – buku di perpustakaan terutama pada lembaga pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh dari harapan jika yang menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas dari universitas.
Namun pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:

  • Faktor pertama, merupakan permasalahan utama dalam memanfaatkan segala teknologi hasil karya masyarakat Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia umumnya menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang Jurnal Ilmiah umumnya masih memiliki kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan ilmu pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional tersebut.
  • faktor kedua, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia, menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar negeri. Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan mahal yang tidak dapat diakses oleh seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan komunitas tertentu saja.
  • Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya biaya untuk menggunakan internet di dalam negeri. Untuk mengakses internet pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik pemerintah seseorang harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga membatasi pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan internet pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua ribu sampai tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk seorang mahasiswa apabila harus menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu mengakses).

  •  Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap menggunakan teknologi internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan pengajar dalam bidang ini.
Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor ketiga dan keempat yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan pengajar. Jika kendala bahasa tidak menjadi masalah, lambat laun mahasiswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya frekuensi penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari pengajar adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan penunjang pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah kajian masalah di dalam kelas, siswa dianjurkan untuk membuka homepage milik pengajar, atau mengakses situs-situs lain yang disarankan pengajar. 
Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga pendidikan untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan biaya yang lebih murah dibanding warung internet milik penguasaha bisnis.
Continue Reading...
 

Teknologi Informasi Copyright © 2012 Template Designed by BTDesigner · Powered by Blogger