Sering kita melihat penyimpangan di dunia teknologi
informasi seperti persebaran dan pembuatan video porno, ini seperti sebuah bom
yang meledak yang bisa mengguncang nusantara khususnya dunia pendidikan. Hal
ini mengakibatkan Menteri Pendidikan Nasional (MENDIKNAS) harus bekerja super
keras untuk mencari jalan pemecahan masalah ini. Di tengah ketidakmampuan
birokrasi dan para guru kita dalam mendesain dan mengajarkan dokumen tertulis
kurikulum secara benar, kasus video porno ini jelas merupakan peringatan
terhadap jajaran Kementrian Pendidikan Nasional untuk lebih inovatif dan
kreatif dalam mendistribusi kebutuhan terhadap setiap mata pelajaran yang
dipelajari siswa-siswi di sekolah.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang tak terbendung,
jenis kebijakan dari Mendiknas perlu dilakukan dengan serius, apabila masalah
tersebut tidak bisa dipecahkan dan menemukan jalan keluar, maka hal ini dapat
mengubah struktur budaya masyarakat akan mempercepat terjadinya proses
inflitrasi budaya satu ke budaya lainnya secara intensif dan dapat menyebabkan
terjadinya penghapusan budaya secara perlahan-lahan. Dapat dibayangkan betapa
berat dan sulitnya Mendiknas melakukan riset tentang kekhawatiran pengaruh
tayangan berbasis teknologi informasi terhadap pendidikan merekomendasikan
langkah-langkah metodologis proses belajar-mengajar, pro-active social skills
seperti resolusi konflik dan metode cooperative learning. Jika hal itu lalai di
bangun, keruntuhan citra pendidikan di Indonesia akan semakin menjadi-jadi,
tidak hanya kerusakan di bidang akademis, tetapi dalam waktu bersamaan juga
terjadi kerusakan moral secara besar – besaran.
Selain itu kita juga dapat memanfaatkan kegiatan positif,
seperti halnya menghidupkan kesadaran kritis para pendidik untuk memaksimalkan
bentuk-bentuk tayangan dalam proses belajar-mengajar. Salah satu penyebab
keruntuhan dunia pendidikan dikarenakan bentuk penyimpangan dari teknologi
informasi, Hasil riset menunjukkan dampak tayangan televisi, film, dan
penyebaran video porno melalui internet juga menambah terjadinya praktek
kekerasan, dan hura-hura seperti di sinetron.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang tak terbendung,
jenis kebijakan dari Mendiknas perlu dilakukan dengan serius, apabila masalah
tersebut tidak bisa dipecahkan dan menemukan jalan keluar, maka hal ini dapat
mengubah struktur budaya masyarakat akan mempercepat terjadinya proses
inflitrasi budaya satu ke budaya lainnya secara intensif dan dapat menyebabkan
terjadinya penghapusan budaya secara perlahan-lahan. kita juga dapat memanfaatkan
kegiatan positif, seperti halnya menghidupkan kesadaran kritis para pendidik
untuk memaksimalkan bentuk-bentuk tayangan dalam proses belajar-mengajar.
Meskipun dunia internet penyebab penyebaran video-video
terlarang yang merusak generasi muda, di lain pihak dunia internet apabila di
gunakan di jalan yang benar dapat memberikan dampak-dampak positif seperti
halnya kemauan guru untuk melakukan browsing bersama siswanya dalam mencari
film dan video pembelajaran melalui Youtube.com. Jutaan film setiap hari dibuat
serta dirilis ke dalam Youtube.com, tetapi jika hal itu diniatkan sekaligus
digunakan untuk tujuan pembelajaran, bisa dipastikan anak-anak akan senang
untuk berbagi perspektif.
0 komentar:
Posting Komentar